Dua Jam Lebih Dekat dengan Hatta Ali, Ketua MA yang Fenomenal

Ketua Mahkamah Agung RI ke 13, Prof. DR. H. M Hatta Ali, S.H., M.H. di
ruang kerjanya di lantai 13 yang membawa keberuntungan
Jakarta, Info Breaking News - Cowok tampan beraura kharismatik ini sesungguhnya merupakan anak gaul, anak geng motor, tak pernah mundur jika ada yang menantang untuk berkelahi sekalipun lawannya lebih banyak mengeroyoknya, sehingga pemuda Hatta Ali yang merupakan anak bungsu dari sepuluh bersaudara dari pasangan Haji Ali dan Hj. Samatet itu di masa mudanya sempat berurusan dengan pihak aparat Kodim Makassar, walau tak pernah bermalam, karena memang isi dari aparat Kodim itu adalah merupakan kolega sang Ayah yang terpandang sebagai pengusaha lokal yang sukses.

"Saya bisa mengatakan bahwa lebih baik nakal di masa muda, tetapi setelah dewasa menjadi orang baik dan memiliki banyak pengalaman pahit dan getir, supaya bisa menjadi seorang pemimpin yang bijak dan berhasil. Segudang pengalaman pahit dan nakal di masa muda itu menjadi cemeti saat menjadi seorang pemimpin. Dari pada menjadi anak mami dan manis budi semasa muda, tetapi ketika menjadi pejabat, justru malah menjadi jahat dan tidak punya sikap bijak sebagai seorang pemimpin." kata sang maestro Prof. DR. H.M. Hatta Ali, S.H., M.H., hanya kepada Info Breaking News, Senin (18/3/2019) di ruang kerjanya lantai 13 gedung bergengsi Mahkamah Agung RI yang merupakan benteng terakhir bagi para pencari keadilan itu.

Si bungsu berparas tampan yang membuat banyak wanita cantik mengantri untuk dikencaninya setiap malam minggu ini juga merupakan ketua geng motor balapan. Ia mengaku awalnya sudah merasa bersyukur jika dirinya bisa menyelesaikan S1 saja, tanpa berpikir muluk muluk mau jadi apa.

"Soalnya semula saya sempat mengenyam kuliah di Universitas Hasanudin (Unhas) selama satu tahun. Nggak bisa belajar dengan mantap, karena hampir tiap malam dikunjungi banyak kawan geng motor, sehingga saya harus bersyukur bisa pindah kuliah ke Unair Surabaya hingga wisuda sebagai seorang sarjana hukum," ungkap pria tinggi tegap berkulit putih dan berkumis yang suka bikin merinding para mantan cinta monyetnya.

Berdiri dengan latar belakang Monas

Itu pula yang membuat mengapa akhirnya ketika pria penyandang gelar DAN 6 Karateka Internasional itu seakan mampu setia kepada sang isteri pujaan tanpa pernah lagi pindah ke lain hati hingga menjadi Ketua Mahkamah Agung RI ke 13 yang memiliki arti tersendiri bagi sang maestro. 

Yang tak bisa terbantahkan Hatta Ali lah KMA yang paling fenomenal dan paling dinilai berhasil melakukan banyak pembaharuan di lingkungan MA dan jajarannya, di antaranya, di tangan Hatta Ali lah TPM, para hakim yang mendapat promosi jabatan langsung diumumkan melalui website resmi MA sehingga menghindari banyaknya permainan nakal sejumlah oknum layaknya yang sering terjadi di masa lalu akibat para hakim di daerah sering bertanya prihal isu namanya masuk TPM, lalu kehilangan banyak uang dan tidak sedikit yang kemudian menjadi hakim nakal padahal baru dipromosikan.

Begitu juga halnya dengan gebrakan Hatta Ali yang berani menempatkan pasutri hakim di satu atap, demi menghindari godaan nakal karena jauh berpisah dengan pasangannya, namun dilarang keras menjadi satu majelis dalam sebuah perkara.

"Apalagi bagi para hakim tinggi, yang sudah mulai tua, pasti mulai banyak gejala penyakit. Maka sebaiknya isterinya juga dekatnya, agar jangan sampai dirawat oleh perempuan lain dan sebaliknya." ungkap mantan Humas Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Utara itu yang membuat wawancara eksklusif selama dua jam ini bernuansa cair penuh tawa riang.

Sang Maestro foto bersama Pemimpin Umum Media Digital Online
Info Breaking News Grup, Emil Foster Simatupang

Dahsyatnya lagi, bagi kebanyakan orang angka 13 acap kali dimitoskan sebagai angka sial, tapi justru sebaliknya bagi Hatta Ali merupakan lucky number alias nomor keberuntungan. Sepert contohnya, ia merupakan Ketua Mahkamah Agung ke 13, dan seringkali SK pengangkatan promosi hakim karirnya bernomor 13, bahkan dari nomor ijazah  semasa bersekolah di SMA Katolik dulu pun bernomor 13 dan kini ia menempati ruang kerjanya selama ini di lantai 13, dengan view pemandangan emas Monas yang semakin memantulkan aura raja milik Hatta Ali yang diketahui juga memiliki kemampuan sixth sense untuk membedakan si penipu dan si penurut, mana yang benar dan mana yang salah.

Lebih lanjut Hatta Ali menyebutkan secara elegan, biarlah para isteri jangan terlalu banyak menuntut pada suami, agar suamimu tidak tergoda dengan iming-iming pemberian dari pihak lain sehingga lupa daratan dan juga lupa dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang sesungguhnya amat sangat ganas terlebih saat melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT).

"Jadi lah hakim yang tangannya di atas, bukan di bawah karena sesunggguhnya jauh lebih mulia memberi ketimbang menerima. Dan satu satunya kunci sukses karir seorang hakim ialah harus dan mutlak memiliki harga diri karena ketika ada orang lain yang mampu membeli harga dirimu, maka kau akan menghalalkan semua cara dan celaka." pungkas sang maestro dalam wawancara eksklusif bersama duo jurnalis Ibu Kota yang mampu merawat jalinan mitra kerja selama hampir dua dasawarsa. *** Emil F Simatupang




from Berita Investigasi, Kriminal dan Hukum Media Online Digital Life https://ift.tt/2Jj3dKY

BERLANGGANAN ARTIKEL-ARTIKEL MENARIK LAINNYA

Related Posts :

0 Response to "Dua Jam Lebih Dekat dengan Hatta Ali, Ketua MA yang Fenomenal"

Post a Comment