Episode 3 Kisahnyata Perempuan Cantik Dibayar Mahal Perjam Duda Tajir
![]() |
Arash Yang Cantik Dibuat Edan Si Ocok |
Istambul - Turky, Info Breaking News - Kekinian Arash, perempuan cantik nyaris memiliki body sempurna berusia 27 tahun itu sudah memasuki minggu ketiga bekerja sebagai asisten rumah tangga (ART) ditengah kehidupan sang duda ditinggal mati isteri,pengusaha tas premium Hermes di Colorado Amerika, menyimpulkan bahwa sekalipun aturar ketat tubuh bugilnya dalam bekerja rata rata selama 4 jam dalam sehari, namun tak pernah dijahilin oleh Jacson Mauliate alias Ucok, sang majikan pria asal Danau Toba Sumetera itu.
Padahal jauh didalam lubuk hati perempuan asal Suriah Timteng itu, Arash berharap tangan jahil Ucok menyentuh tubuh moleknya. Tapi lagi lagi dia hanya menemukan pandangan mata Ucok hanya habis melahap keindahan lekuk tubuhnya, terutama pancaran tatap pesona memandangi bagian yang paling terindah taman firdaus milik kaum wanita.
"Duhhh ...apa yang salah, kok dia masih belum menyentuh tubuh ku, sementara tatapan matanya seringkali mengundang birahi, tapi kok...... " keluh sambil bercampur menggerutu Arash dalam hatinya. Padahal beberapa hari belakangan ini ada action terindah yang dia lakukan ketika membersihkan tumpahan coklat dilantai ruang tengah. Arash tau kalau dirinya sedari tadi diperhatikan oleh sang majikan yang memang terbilang pria tinggi jangkung, bermata elang tajam, dan berhidung besar bangir, sebagai isyarat kode alam pria sejenis Ucok memiliki sarirasa libido yang liar dan rakus banget.
Hingga sengaja Arash berjongkok dan sedikit menungging saat membersihkan tumpahan coklat dilantai itu, Ucok sang majikan hanya terpesona menatap fokus, tanpa mendekati dirinya apalagi untuk menyentuh bukit kembar atau taman firdaus miliknya.
"Ihhk cantik dan indahnya milik perempuan ini, memandangi saja jantungku jadi begini keras berdebar." bisik Ucok lirih dalam hatinya sambil berguman lirih, lalu membakar sebatang sigaret Dunhill disela bibirnya yang rada monyong dan tebal itu. Bahkan si Ucok junior nyaris merontah menggeliat menonjol dari lapisan bahan celana blue jins nya.
"Ohhh tidak dan kau my junior harus bersabar dikit. aku mau justru perempuan cantik sensual itulah yang mengemis meminta kusentuh dan ku buasin secara totalitas sepuasnya rasa buasku. Sejatinya libido yang liar pasti juga sepaket dengan gaya buas, demi target kepuasan biologis yang terpendam sejak ditinggal mati isteri terkasih.
"Oke... memang tak terbantahkan bahwa Arash bekerja telaten rapi dan tertata bersih semua ruang dapur, rang tamu dan semua kamar, termasuk ryang kerjaku. Tapi apakah dia juga bisa sebaik itu bekerja keras untukku spesial jika diatas ranjang ?" pertanyaan ini selalu menjadi renungan Ucok yang terkadang basah setetes madu batak dicelana dalamnya.
"Uhhhk bisa bisa orang tajir ini sudah impoten dan susah bangkit, sehingga tiga minggu ini hanya bisa menatap dan menatap penuh, tapi tak mampu bangkit lagi. Uhhh tapi usianya kan masih kisaran 54 tahun. Abiku (orangtuanya) sendiri yang sudah 60 an tahun usianya masih gila doyan, palagi terhadap daun muda. Dan itu sering memngganggu ku saat malam dikamar karena suara berisik dari kamar sebelah, suara desah bercampur ritihan dari Umiku yang lagi dihalalkan Abi, tapi kok my bos...belum juga bereaksi. Duhhh aku harus bagaimana lagi untuk memperjelas semua kebugilan syarat bekerja dirumah ini." Kata Arash berkecamuk dalam dirinya sendiri penuh gelisah dan tanda tanya, kadang membuat tertantang juga hingga melakoni setengah nungging saat membersihkan tumpahahn cokelat dilantai itu.
Ucok sendiri sudah berhitung angka, jika sang junior mengamuk, epaling kisaran Rp 1 miliar tambahannya dari perjam 400 juta itu. Ohhh duit tunai bagi Ucok bukan masalah karena didalam brankas ruang kerjanya ada bertumpuk tumpuk uang Euro pecahan !000, yang nilainya selembar nyaris mendekati Rp 17 juta. Apalagi sang duda tajir juga memiliki banyak tupukan mata uang Dolar Sing yang pecahan 10.000,- perlembar alias setara dengan Rp 110 juta.
"Jujur saat ini aset yang saya kelolah dari peninggalan almarhuma isteriku ada berkisar 127 triliyun jika dikonversikan kerupiah. Dan nilai tunai yang ada didalam brankas ini adalah sekitar Dua Triluyun Rupiah. " kata Ucok pada kunjungan spesial sahabat karibnya sesama satu kampumg halaman, dari media online Info Breaking News, menjelang akhir pekan diakhir Maret 2021 kemaren, diruang kerjanya yang super mewah dan luas dijantung kota Magnituer Colorado Amerika.
"Wahhhh bodat kalilah kau Cok, tak seorangpun termasuk aku teman dekatmu yang menyangka kau bakal jadi orang sekaya ini. Kau ingat dulu ketika kita sama sama naik kapal Tampomas dari Belawan Medan menuju Tanjung Priok, kita sama sama tidur di gelanggan dek, makan kita indomie dan telur ceplok. Sakit mataku melihat uang bertumpuk kau itulah." kataku langsung ke Ucok saat membukakan pintu brankasnya yang cara membukanya harus berputar putar kode entah berapa kali itu.
"Tenanglah sobat, kau kupanggil datang kemari pastilah nanti akan kau bawa pulang juga sedikit, tapi kan nanti setibamu di Indonesia itu..jadinya .banyak sekali " jawab Ucok sambil menutup kembali pintu brankasnya.
"Oke oke aku percaya itu, tapi kembali soal Arash yang cantik dan muda itulah dulu kita, kok aku sendiri nyaris tidak mengerti apa sebenarnya yang terkandung dalam benak pikiranmu, kok ...." aku tak bisa meneruskan karena Ucok langsung paham dan memotong ucapanku
"Begini begini....kau kan tau aku yang pernah hampir bunuh diri dan sangat malu ketika dulu keluarga isteriku yang sangat matre pukimaknya itulah, mencerai aku dengan isteriku yang baru kami punya anak permpuan lucu manja cantik itu. Jujur sampai sekarang aku sangat merindukan kehadiran anak perempuanku yang kini sudah menjadi gadis dan pasti cantiklah kayak mantan isteriku itu kan. Aku sangat yakin pasti Arash suka saat kuajak main, tapi aku harus tau dulu kedepannya apakah akan menyakitkan atau membuatku lebih bahagia dimasa tuaku. Dan apakah juga Arash bisa menyayangi kedua anak kami seperti kasih sayang almarhum isteriku. Kalau soal selepet setumpuk itu.....Alllaaaa kau sudah taulah kita ini banyak uang, bisa mau apa saja tapi aku sendiri dan kau sobatku pasti sama denganku beranggapan bahwa uang sejatinya tidak mampu membeli cinta yang penuh bergelora. Boleh jadi kayak kita ini bisa saja kapan saja mendapatkan perempuan dengan bentuk tubuhnya yang aduhay molek dan bersihnya dan bahenol kencangnya, tapi kalu hanya itu saja tanpa rasa cinta dan kasih sayang, maka lebih baiklah kita cari lonte saja diluar sana. Mau dari klas abal abal sampai kelas elite selebrities mampulah kita beli. Tapi aku mau bilang uang tidak bisa membeli cinta. Masalahnya aku ini tipikal laki laki yang ingin mencintai dan dicintai juga." kata Ucok mengungkapkan isi jiwanya hingga membuat lowongan kerja gila dengan bayaran gila itu sehingga munculah Arash yang memang cantiknya nyaris sempurna dan juga cerdas, intelektual dan memilki integritas, paket komplit.
"Setuju kalilah aku soal itu Cok. Lanjutkanlah perjuanganmu." kataku sambil bergegas pamit dan betul pula Ucok manaruhkan seamplop tebal berisi SGD pecahan 1000 yang dasyat banyaknya ketika kutar menjadi rupiah di Indonesia.
Ucok yang juga ikut mengantarkan sobat karibnya sipenulis Begu Ganjang yang legendaris itu hingga ke halaman luar. Ditengah ruang makan sempat pula melihat Arash yang bugil sambil bekerja telaten membenahi semua perabotan, memberi salam dan tersenyum kepada kami. " Sudah gila kau Cok kalau sampai seminggu lagi kau siksa juniormu itu dan tak kunjung kau hajar jahanamkan " kata sipenulis novel sesaaat sebelum masuk kedalam mobil premium class mengantarnya ke airport Kenedy.
Sambil menutup pintu setelah melapas sang sobatnya, Ucok melihat Arash mendekatnya sambil membawakan potongan buah disebuah piring lebar porselin putih.
"Sudah waktunya mister untuk makan buah, apakah saya taruh diruang kerja atau diruang makan saja atau....." Arash tak meneruskan kata katanya karena langsung ditimpali sang bos.
"Aku mau menikmati buahmu itu diruang tamu ini sajalah Rash."
"Ohhh baik, dan apakah juga saya bawakan air mineral atau saya buatkan lagi kopi mister?"
Bolehlah kopi saja, tapi ambilkan dulu rokok dan korek apinya diatas meja kerjaku ya"
Tampa menjawab Arash langsung menaruhkan piring berisi potongan buah segar. dan berjalan menuju ruang kekrja Ucok mengambilkan rokok dan koreknya. Dan saat Arash yang selalu membugil dalam bekerja itu membungkuk menaruhkan rokok diatas meja didepan Ucok, tanpa sadar matanya memandang mata Ucok yang sedang fokus menatap taman firdaus terindahnya.
"Arash duduk didepanku dan harus ikut makan buah juga "
"Ohhh baik mister."
"Bagaimana adaptasimu selama bekerja dengan tanpa busana seperti ini Rash?"
"Jujur awalnya sangat kikuk dan membuatku rentan masuk angin karena udara ac yang dingin mister, namun karena sesampai dirumah pulang bekerja dari sini, Umi selalu menyediakan ramuan tradisonil buatku, sehari dua kali yaitu pagi sekali dan sore setelah tiba dirumah."
Lho kau belum punya suami, belum juga punya anak, bukankah nanti efek dari minum rutin ramuan itu akan membuat liang kewanitaanmu sangat sempit dan...."
"Ohhhh tidak begitu mister. Hanya ramuan yang untuk menjaga staminba tubuh dari rentannya udara ac dalam bugil tanpa busana ini, agar kebal dan tidak mengganggu stamina tubuh dalam beraktivitas. Memang adalah sedikit mugkin efeknya, tapi kata Umi dan memang saya rasakan lebih kearah kebersihan dan aroma yang mewangi saja." kata Arash membuat Ucok sedikit terperangah dan melongoh bercampur rasa.
"Maksudnya aroma mewangi bagaimana Rash.? Ucok dongok pura pura tidak paham padahal tau banget.
"Ada banyak kaum kami perempuan walaupun bertubuh cantik, tapi belum tentu bersih apalagi mewangi. Ada kadang karena tidak menjaga pola makan sehingga terjadi dari bau mulut, ketek hingga keputihan dan sebaginya, Dan melalui minum ramuan yang dibikin Umi itu adalah untuk mencegah aroma tak sedap itu sekaligus juga mencegah masuk angin dari bebrbugil seperti kerjaan saya ini."
"Kalau gitu coba kucium tubuhmu, karena aku paling tau mana bau farfum mana bau tubuh yang orizinal lho Rash." kata Ucok membuat kaget tapi senang hati Arash, lalu perlahan tapi pasti wanita muda yang hatinya penuh penasaran itu mendekat dan duduk disamping Ucok. Lalu Ucok mendekatkan hidungnya mencium p[undak Arash yang bersih, bahkan mengecupmya dengan lebut sambil menghirup dalam nafasnya.
"Iya betul juga Rash, tubuhnya mewangi dan bersih sekali dan bukan karena minyak wangi parfum.Tapi ,,....Rash...tapi apakah....." Ucok terbata bata tak mampu meneruskan kata katanya karena kikuk grogi dan bercampur macam macam sang junior semakin menghentak.
"Iya ...tapi apa mister..?" tanya Arash pengen tau hal yang terputus
"Apakah juga aroma mewangi tubuhmu ini....juga membuat wangi enak yang sedap pada bagiannnn..." waduh si Ucok bleguk lagi lagi tak mampu meneruskan kalimatnya.
(Bersambung) *** Emil Foster Simatupang.
from Berita Investigasi, Kriminal dan Hukum Media Online Digital Life https://ift.tt/3ufd5YC
0 Response to "Episode 3 Kisahnyata Perempuan Cantik Dibayar Mahal Perjam Duda Tajir"
Post a Comment