Prancis Waspadai Gelombang Covid-19 yang Keempat

PARIS, INFO BREAKING NEWS - Keberadaan varian Delta yang lebih menular dikatakan dapat menyebabkan lonjakan baru dalam kasus Covid-19 pada akhir Juli di Prancis. Peringatan itu disampaikan juru bicara pemerintah, Senin (5/7/2021).

“Gelombang infeksi keempat adalah kemungkinan pada akhir bulan ini,” kata Attal seraya menggemakan peringatan yang dikeluarkan oleh Menteri Kesehatan Olivier Veran Minggu malam.

Sejumlah negara lain, termasuk Inggris dan Rusia, telah mengalami lonjakan yang mengkhawatirkan dalam kasus baru akibat varian Delta, yang pertama kali diidentifikasi di India.

Pejabat Prancis mengakui bahwa tidak cukup banyak orang yang divaksinasi meskipun persediaan cukup. Hal ini, lanjutnya, bisa menjadi penyebab utama peningkatan kasus.

“Kami telah melihat di Inggris ledakan (kasus) yang terjadi sangat cepat setelah bendera merah pertama, dan kami melihat tanda-tanda ini di negara kami,” ungkapnya.

Secara keseluruhan, tingkat kejadian infeksi Prancis mencapai 21 per 100.000 orang pada Kamis lalu. Berdasarkan data baru yang tersedia, masih di bawah tingkat siaga 50 tetapi meningkat 10% pada minggu sebelumnya.

“Contoh bahasa Inggris menunjukkan bahwa gelombang mungkin terjadi mulai akhir Juli,” Veran memperingatkan di Twitter, mengatakan bahwa kombinasi vaksin, pengujian, dan jarak sosial dapat membatasi dampaknya.

Otoritas kesehatan pada Minggu melaporkan hampir 2.600 kasus baru selama 24 jam sebelumnya, juga meningkat dari beberapa hari terakhir, meskipun jauh dari 35.000 kasus harian yang terlihat pada puncak gelombang ketiga yang melanda Prancis pada April.

Sejauh ini hanya 36% dari populasi yang telah divaksinasi penuh dengan dua dosis.

Perdana Menteri Jean Castex akan bertemu dengan pejabat lokal serta pemimpin partai di parlemen minggu ini untuk membahas kebutuhan vaksin bagi petugas kesehatan dan staf panti jompo.

Federasi Rumah Sakit Prancis (FHF) menyatakan tingkat vaksinasi telah mandek di 64 % untuk pekerja rumah sakit, dengan ketidaksepakatan menyatakan keraguan tentang keamanan vaksin. ***Deviane

from Berita Investigasi, Kriminal dan Hukum Media Online Digital Life https://ift.tt/3Au0WmJ