PILKADA JAKARTA 2017, PERTARUNGAN TINGKAT DEWA ANTAR ELIT POLITIK
October 16, 2016
Agus Yudhoyono Pemenang Pilkada Jakarta 2017,
Cawagub Jakarta Silviyana,
pilgub Jakarta 2017,
pilkada jakarta 2017
Pilkada Jakarta 2017 semakin memanas. Seharusnya pilkada jakarta 2017 hanyalah tersisa pertarungan antara Anies Baswedan dan Agus Yudhoyono, dengan blunder sangat fatal yang sudah di tunjukkan oleh petahana Ahok hampir dapat di pastikan Ahok akan kalah dalam pilkada Jakarta 2017. Namun pengaruh besarnya dana yang di miliki oleh tim Ahok, termasuk dukungan penguasa yang secara tersirat dan bisa jadi terang terangan bila sampai akhirnya PPP Djan Farid akhirnya mendapat pengesahan dari Kemkumham. Maka sangat patut di tunggu oleh seluruh rakyat Indonesia bagaimana kelanjutan dari pilkada 2017.Ahok secara rasional pasti akan kalah mengingat berbagai kasus yang membelitnya, dan kini bukan hanya rakyat Jakarta yang menolaknya tapi seluruh rakyat Indonesia,sebagian besarnya karena penistaan kitab suci yang sudah di lakukannya.
Seharusnya seluruh pemilih rakyat Jakarta datang beramai ramai nanti ketika hari pilkada Jakarta 2017 berlangsung, agar bisa meminimalisir peluang terjadinya kecurangan dari pencoblosan kartu kartu suara para golput yang tidak datang ke TPS dan tidak memberikan suaranya. Dan jangan lupa sedari sekarang pantaulah berapa jumlah pemilih di tiap TPS ketika pemilih secara resmi telah di umumkan nantinya, jangan sampai terjadi banyak pemilih tak di kenal dalam pilkada Jakarta 2017 turut memberikan suaranya. Selain itu proses penghitungan hasil pilkada DKI Jakarta 2017 harus pula di tunggu secara beramai ramai oleh seluruh rakyat Jakarta di seluruh TPS nya, ya buatlah acara nonton bareng pilkada DKI Jakarta di setiap TPSnya agar seluruh hasil pilkada yang sudah di laksanakan aman, terjaga dan tidak terjadi manipulasi walau pun hanya 1 suara rakyat.
Pilkada Jakarta 2017 adalah pertarungan antara dewa dewa politik Indonesia dan bahkan dunia. Aroma pertarungan Cina dan Barat sangat terasa di dalamnya. Yang satu berupaya memperkuat basis kekuasaannya dan berupaya memperluasnya agar bisa melanjutkan kebijakan kebijakan yang menguntungkan mereka secara politik, misal dengan berlanjutnya reklamasi Jakarta.Cobalah datang kepasar pasar di Jakarta semacam Tanah Abang sekarang ini dan tanyalah siapa pemilik mayoritas kios kios di pasar pasar besar tersebut. Bahwa ekonomi yang sangat merosot beberapa tahun ini membuat para pedagang tak lagi mampu membayar mahalnya sewa dan pajak yang telah di buat sangat tinggi. Maka banyak lah akhirnya di antara mereka yang menjual tempat usaha mereka di pasar pasar besar Jakarta itu. Lalu dengan kebijakan reklamasi, kelak pulau pulau hasil reklamasi itulah yang akan menjadi basis bagi segala perencanaan yang telah mereka susun. Maka kelak bisa jadi Narkoba, penyelundupan dan banyak kejahatan transnasional akan sangat marak.
Lalu apakah barat akan diam melihat dominasi timur yang demikian luar biasanya sekarang ini. Tentu tidak, mereka pasti akan berupaya melawan,dan akan mengupayakan agar posisi mereka tidak semakin lemah. Kedatangan Sri Mulyani, Arcandra. Semua tidaklah satu kebetulan semata. Lalu apakah barat bermaksud membela kita? tidak, mereka hanya menjaga agar kepentingannya tidak terusik, agar usaha merek aman di Indonesia, agar kontrak kontrak karya pertambangan yang akan di perbaharui dalam 5 tahunan ini tidak jatuh kepada pihak lain. Jadi bukan demi menyelamatkan kita rakyat Indonesia.
Selain perang politik Internasional, Pilkada Jakarta juga adalah perang bagi para politikus lokal Indonesia, antara SBY, Prabowo dan Megawati. Megawati masih saja terus melanjutkan mimpinya untuk berupaya kembali memimpin Indonesia, demikian pula Prabowo, masih terus berharap bahwa Pidato Menggelegarnya akan mampu meraih simpati rakyat di pilpres 2019 sementara sangat banyak rakyat pemilihnya di 2014 yang sangat kecewa karena kediamannya, ketidakperduliannya akan kondisi supersulit sekarang, karena sikap tidak mau mencari musuhya dengan harapan 2019 bisa dipilih oleh lebih banyak lagi rakyat.
Sadarlah kalian wahai para elit politik negeri Indonesia, Indonesia hampir karam saat ini, Indonesia hampir terpecah belah saat ini. Wahai TNI di manakah kalian pada saat negeri ini tengah di rundung duka nestapa karena invasi bangsa timur yang sangat nyata di depan mata kalian di Jakarta sana. Wahai para ulama, wahai para tokoh bangsa, wahai para patriot sejati bangsa, wahai para mahasiswa, di manakah kalian kini pada saat negeri tercinta ini sangat membutuhkan kalian. Sungguh kami rakyat jelata yang tak berdaya apa apa cuma bisa menangis menyaksikan bangsa besar ini akan hancur perlahan lahan, akan karam perlahan lahan.
Marilah kita baca Al Fatihah sebanyak banyaknya untuk menghilangkan pengaruh sihir yang kini tampaknya tengah melingkupi seluruh rakyat Indonesia, sehingga yang baik kini nampak buruk dan yang buruk nampak baik. Inilah jaman di mana benar di bilang salah dan salah di bilang benar. Inilah jaman di mana goro goro di negeri ini nampaknya akan segera terjadi. Dan kita harus banyak berdoa agar kita tidak turut hancur bersamanya.
Seharusnya seluruh pemilih rakyat Jakarta datang beramai ramai nanti ketika hari pilkada Jakarta 2017 berlangsung, agar bisa meminimalisir peluang terjadinya kecurangan dari pencoblosan kartu kartu suara para golput yang tidak datang ke TPS dan tidak memberikan suaranya. Dan jangan lupa sedari sekarang pantaulah berapa jumlah pemilih di tiap TPS ketika pemilih secara resmi telah di umumkan nantinya, jangan sampai terjadi banyak pemilih tak di kenal dalam pilkada Jakarta 2017 turut memberikan suaranya. Selain itu proses penghitungan hasil pilkada DKI Jakarta 2017 harus pula di tunggu secara beramai ramai oleh seluruh rakyat Jakarta di seluruh TPS nya, ya buatlah acara nonton bareng pilkada DKI Jakarta di setiap TPSnya agar seluruh hasil pilkada yang sudah di laksanakan aman, terjaga dan tidak terjadi manipulasi walau pun hanya 1 suara rakyat.
Pilkada Jakarta 2017 adalah pertarungan antara dewa dewa politik Indonesia dan bahkan dunia. Aroma pertarungan Cina dan Barat sangat terasa di dalamnya. Yang satu berupaya memperkuat basis kekuasaannya dan berupaya memperluasnya agar bisa melanjutkan kebijakan kebijakan yang menguntungkan mereka secara politik, misal dengan berlanjutnya reklamasi Jakarta.Cobalah datang kepasar pasar di Jakarta semacam Tanah Abang sekarang ini dan tanyalah siapa pemilik mayoritas kios kios di pasar pasar besar tersebut. Bahwa ekonomi yang sangat merosot beberapa tahun ini membuat para pedagang tak lagi mampu membayar mahalnya sewa dan pajak yang telah di buat sangat tinggi. Maka banyak lah akhirnya di antara mereka yang menjual tempat usaha mereka di pasar pasar besar Jakarta itu. Lalu dengan kebijakan reklamasi, kelak pulau pulau hasil reklamasi itulah yang akan menjadi basis bagi segala perencanaan yang telah mereka susun. Maka kelak bisa jadi Narkoba, penyelundupan dan banyak kejahatan transnasional akan sangat marak.
Lalu apakah barat akan diam melihat dominasi timur yang demikian luar biasanya sekarang ini. Tentu tidak, mereka pasti akan berupaya melawan,dan akan mengupayakan agar posisi mereka tidak semakin lemah. Kedatangan Sri Mulyani, Arcandra. Semua tidaklah satu kebetulan semata. Lalu apakah barat bermaksud membela kita? tidak, mereka hanya menjaga agar kepentingannya tidak terusik, agar usaha merek aman di Indonesia, agar kontrak kontrak karya pertambangan yang akan di perbaharui dalam 5 tahunan ini tidak jatuh kepada pihak lain. Jadi bukan demi menyelamatkan kita rakyat Indonesia.
Selain perang politik Internasional, Pilkada Jakarta juga adalah perang bagi para politikus lokal Indonesia, antara SBY, Prabowo dan Megawati. Megawati masih saja terus melanjutkan mimpinya untuk berupaya kembali memimpin Indonesia, demikian pula Prabowo, masih terus berharap bahwa Pidato Menggelegarnya akan mampu meraih simpati rakyat di pilpres 2019 sementara sangat banyak rakyat pemilihnya di 2014 yang sangat kecewa karena kediamannya, ketidakperduliannya akan kondisi supersulit sekarang, karena sikap tidak mau mencari musuhya dengan harapan 2019 bisa dipilih oleh lebih banyak lagi rakyat.
Sadarlah kalian wahai para elit politik negeri Indonesia, Indonesia hampir karam saat ini, Indonesia hampir terpecah belah saat ini. Wahai TNI di manakah kalian pada saat negeri ini tengah di rundung duka nestapa karena invasi bangsa timur yang sangat nyata di depan mata kalian di Jakarta sana. Wahai para ulama, wahai para tokoh bangsa, wahai para patriot sejati bangsa, wahai para mahasiswa, di manakah kalian kini pada saat negeri tercinta ini sangat membutuhkan kalian. Sungguh kami rakyat jelata yang tak berdaya apa apa cuma bisa menangis menyaksikan bangsa besar ini akan hancur perlahan lahan, akan karam perlahan lahan.
Marilah kita baca Al Fatihah sebanyak banyaknya untuk menghilangkan pengaruh sihir yang kini tampaknya tengah melingkupi seluruh rakyat Indonesia, sehingga yang baik kini nampak buruk dan yang buruk nampak baik. Inilah jaman di mana benar di bilang salah dan salah di bilang benar. Inilah jaman di mana goro goro di negeri ini nampaknya akan segera terjadi. Dan kita harus banyak berdoa agar kita tidak turut hancur bersamanya.
0 Response to "PILKADA JAKARTA 2017, PERTARUNGAN TINGKAT DEWA ANTAR ELIT POLITIK"
Post a Comment